Pembuatan Ogoh-Ogoh di Banjar Tainsiat Semarakkan Perayaan Nyepi 2025

Denpasar, 21 Maret 2025

Menjelang Hari Raya Nyepi, masyarakat Banjar Tainsiat, Denpasar, kembali menunjukkan kreativitas mereka dalam pembuatan ogoh-ogoh. Tahun ini, ogoh-ogoh yang dibuat mengusung tema “Bhuta Kala dalam Era Digital,” menggambarkan tantangan moral dan spiritual di era modern.

Ketua STT (Sekaa Teruna Teruni) Banjar Tainsiat, I Made Adi Wirawan, mengungkapkan bahwa persiapan pembuatan ogoh-ogoh telah dimulai sejak dua bulan lalu. “Kami memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan seperti bambu, kertas, dan gabus. Tahun ini, kami ingin lebih menonjolkan seni tradisional dengan sentuhan modern,” ujarnya.

Ogoh-ogoh yang dibuat tidak hanya menampilkan sosok Bhuta Kala yang menyeramkan, tetapi juga menggambarkan fenomena kecanduan teknologi di masyarakat. “Kami ingin menyampaikan pesan bahwa teknologi harus dimanfaatkan dengan bijak agar tidak membawa dampak negatif dalam kehidupan sosial,” tambah Made Adi.

Proses pembuatan ogoh-ogoh ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka bekerja sama setiap malam untuk menyelesaikan ogoh-ogoh sebelum pengarakan yang akan berlangsung pada malam Pengerupukan, sehari sebelum Nyepi.

Pawai ogoh-ogoh di Banjar Tainsiat selalu menjadi salah satu yang paling dinantikan di Kota Denpasar. Dengan desain yang artistik dan penuh makna, ogoh-ogoh dari banjar ini sering menarik perhatian wisatawan dan masyarakat lokal. Tahun ini, diharapkan pawai tetap berjalan dengan tertib sesuai dengan arahan desa adat dan pemerintah setempat.

Selain sebagai tradisi budaya, pembuatan ogoh-ogoh juga menjadi ajang mempererat kebersamaan dan gotong royong di antara warga banjar. “Kami berharap generasi muda tetap melestarikan tradisi ini dan tidak melupakan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” tutup Made Adi. Dengan persiapan yang hampir selesai, masyarakat Banjar Tainsiat siap menyambut Hari Raya Nyepi dengan penuh semangat dan rasa kebersamaan.